Bisniscorner.com – Perubahan iklim (climate change) menjadi salah satu masalah global yang kini terjadi di berbagai belahan dunia. Krisis iklim telah mendorong Indonesia dan 194 negara lain untuk menandatangani Paris Agreement di tahun 2016 yang diwujudkan dengan Nationally Determined Contribution (NDC). Bahkan negara G-20 kembali menegaskan pentingnya menaruh isu krisis iklim dalam agenda mengurangi dampak perekonomian akibat krisis iklim dalam G-20 Summit Bali di tahun 2022.
Target yang dipasang dalam NDC
ini diyakini tidak hanya baik bagi lingkungan, namun juga dapat memicu
pengembangan investasi hijau di Indonesia. Terlihat dari kewajiban yang
diterapkan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) mengenai penyampaian laporan
berkelanjutan (ESG Report) kepada emiten, desakan masyarakat terhadap
perusahaan yang menjalankan proses bisnis yang berkelanjutan juga semakin
tinggi, salah satunya sektor properti.
Berdasarkan laporan Climate
Transparency: Laporan Membandingkan Aksi Iklim G20 Menuju Zero Net tahun 2021,
sektor bangunan menyumbang 39 persen dampak emisi karbon terhadap perubahan
iklim yang bersumber dari pembakaran bahan bakar untuk pembangunan hingga
jaringan listrik dan peralatan rumah tangga.
Untuk memitigasi perubahan iklim
yang terjadi saat ini, Pemerintah Indonesia melakukan transisi energi secara
bertahap dari yang sebelumnya menggunakan energi fosil, kemudian beralih menuju
energi bersih dan terbarukan. Transisi energi ini dikampanyekan pemerintah
Indonesia melalui program Net Zero Emissions (NZE) 2060 untuk mempercepat
pencapaian target National Determined Contribution (NDC) pada tahun 2030
sebanyak 32%-43.2% atau setara dengan 912-1.225 juta ton CO2e.
Sinar Mas Land sebagai salah satu
pengembang property terbesar di Indonesia pun turut mendukung inisiasi
pemerintah dan mengambil bagian dalam mengurangi emisi CO2 melalui penggunaan
Energi Baru Terbarukan (EBT) untuk konsumsi listrik hijau melalui penggunaan
sertifikat Energi Baru Terbarukan (EBT) atau Renewable Energy Certificate (REC)
dari PT PLN (Persero).
Kesepakatan penggunaan layanan
REC tersebut ditandai dengan penandatangan perjanjian jual beli REC antara
Sinar Mas Land sebagai pelanggan dan PLN Unit Induk Distribusi (UID) Banten.
REC ini diberikan PLN untuk lima gedung milik Sinar Mas Land di antaranya Sinar
Mas Land Plaza Thamrin, Sinar Mas Land Plaza BSD City, My Republic Plaza BSD
City, Green Office Park 1 BSD City, dan Green Office Park 9 BSD City dengan
penyediaan tahap 1 sebesar 613 mWh dan dilakukan secara bertahap yang akan
tercapai 100% pembelian REC pada bulan Januari 2025.
Ego Syahrial (Staf Khusus Menteri
Energi Dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia, Bidang Strategi Pencapaian
Transisi Energi) mengatakan, pengembangan EBT merupakan salah satu upaya
pemerintah untuk menurunkan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) yang sejalan dengan
komitmen NDC. Dalam hal ini, Indonesia telah meningkatkan target NDC menjadi
32% dengan kemampuan sendiri, dan 43% dengan dukungan internasional pada tahun
2030. Pada tahun 2022, sektor energi telah berhasil menurunkan sekitar 95 juta
ton CO2. Transisi energi menuju energi bersih dan akselerasi pencapaian target
EBT ini tentunya tidak dapat dilaksanakan oleh pemerintah sendiri, namun
diperlukan peranan dari multi-stakeholders baik dari Instansi Pemerintah, Badan
Usaha Milik Negara (BUMN), swasta, akademisi, asosiasi, hingga masyarakat.
“Kami sangat mengapresiasi atas
upaya Sinar Mas Land yang telah memanfaatkan REC untuk 5 gedung kantor yang
telah tersertifikasi menjadi green building. Semoga penggunaan REC dapat berlanjut
pada inisiatif penggunaan EBT di seluruh fasilitas Sinar Mas Land. Kami harap,
upaya ini juga dapat mendorong pihak swasta lainnya untuk memanfaatkan EBT
melalui penerapan prinsip Environmental, Social, dan Corporate Governance (ESG)
sehingga dapat mempercepat pelaksanaan transisi energi untuk mencapai target
NZE pada 2060,” terangnya di sela-sela acara pemberian REC kepada Sinar Mas
Land pada Selasa, 21 Maret 2023.
Bupati Tangerang – A. Zaki
Iskandar mengatakan, Pemerintah Kabupaten Tangerang sangat menyambut baik upaya
Sinar Mas Land dalam mengurangi emisi karbon melalui penerapan Energi Baru
Terbarukan atau EBT dengan penggunaan sumber energi bersih dari PLN. Dalam sesi
rapat Musrembang hari ini, salah satu fokus yang dibahas adalah pengurangan
emisi karbon di wilayah Kabupaten Tangerang,
sejalan dengan yang dilakukan PLN dan kami juga akan mencoba menerapkan
di sejumlah gedung pemerintahan di Kabupaten Tangerang.
Chief Risk & Sustainability
Officer Sinar Mas Land – Muhammad Reza Abdulmajid mengatakan, pembelian REC ini
mewakili hak kepemilikan atas manfaat lingkungan dari pembangkit listrik sumber
energi terbarukan. Sebelumnya, Sinar Mas Land juga telah melakukan upaya
dekarbonisasi melalui implementasi green building yang dapat memberikan
efisiensi energi cukup besar serta instalasi solar panel di sejumlah gedung
komersial. Penggunaan listrik hijau yang ramah lingkungan dari PT PLN Persero
di harapkan dapat mencapai target dekarbonisasi perusahaan sebesar 35 persen
dari sektor energi pada tahun 2034 mendatang atau setara dengan 35.476,10 ton
C02e. Inisiatif ini juga akan mendukung komitmen perusahaan untuk mencapai net
zero di tahun 2060.
Direktur Utama PT Perusahaan
Listrik Negara (Persero) – Darmawan Prasodjo menyampaikan apresiasi kepada
Sinar Mas Land sebagai pelanggan PLN yang telah mendukung program transisi
energi bersih dengan pemanfaatan REC. Kolaborasi ini menjadi bukti bahwa
semakin banyak perusahaan yang bergerak ke arah industri hijau dengan mencari
sumber energi yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.
“REC merupakan salah satu inovasi
produk hijau PLN untuk mempermudah pelanggan dalam mendapatkan pengakuan atas
penggunaan EBT yang transparan, akuntabel, dan diakui secara internasional
tanpa harus mengeluarkan biaya investasi untuk pembangunan infrastruktur,”
terang Darmawan.
Selain mengoptimalkan sertifikat
EBT, kelima gedung perkantoran milik Sinar Mas Land juga telah mendapatkan
sertifikasi Green Building dari Green Building Council Indonesia (GBCI).
Selanjutnya, untuk kawasan perkantoran BSD Green Office Park juga telah
tersertifikasi Gold Green District dari Building Construction Authority (BCA)
Singapura. Sinar Mas Land berkomitmen untuk menerapkan konsep sustainable
development dalam setiap produk hunian hingga kegiatan bisnis perusahaan. Upaya
keberlanjutan yang dilakukan Sinar Mas Land di antaranya green building, low
carbon emission, energy saving, water resource management, green waste
management, less plastic, hingga green habit. (Red)