Bisniscorner.com – Selama pandemi Covid-19, permintaan Kredit Kepemilikan Rumah atau KPR meningkat. Untuk itu Bank BJB menjalin Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan perusahaan pengembang property yang ada di 4 kantor cabang yakni KCK BJB Banten, KC Balaraja, KC Rangkasbitung, KC Tangerang Selatan. Pelaksanaan PKS berlangsung di BSD, Kemarin.
Pemimpin Divisi KPR & KKB
bank bjb Triastoto Hardjanto Wibowo mengatakan, bank bjb terus mendorong
penyaluran KPR subsidi dan non subsidi melalui kolaborasi dengan pengembang
perumahan. Selama pandemi Covid-19, penyaluran KPR mengalami kenaikan.
“Kita melebihi target
dari target Rp 600 miliar menjadi Rp 984 miliar hampir 1 triliun dan tahun ini
ditargerkan Rp 750 miliar, dan berharap bisa tembus di Rp 1,2 triliun,” ungkapnya
sambil mengungkapkan kenapa kita optimis bisa tembus Rp 1,2 triliun karena
sampai bulan ini sudah mencapai Rp 400 miliar.
Dari angka tersebut, artinya
permintaan KPR selama pandemi Covid-19 mengalmi kenaikan. Terutama, lanjut
dia, untuk FLPP (Fasilitas Likuiditas Pembiayaan
Perumahan) atau rumah subsidi.”Untuk subsidi ini untuk rumah pertama,
syaratnya FLPP rumah pertama dan kita tidak bisa nunggu orang punya rumah. Jadi
justru kita bagus disitu,” terangnya.
Dia menjelaskan, dalam program
KPR, yang membedakan bank bjb dengan bank lain adalah dari sisi prosesnya.
Dimana salah satu keunggulannya prosesnya yang cepat.
“Untuk FLPP ini kita kasi
SLA tiga hari, tiga hari itu sudah harus ada keputusan di tolak atau disetujui.
Nah satu lagi yang menjadi keunggulan kita itu, proses akad sama pencairan itu
kita dalam satu hari. Ini yang jadi keunggulan kita dibandingkan bank lain.
Bank lain itu bisa tiga hari atau lima hari baru setelah akad baru
dicairkan,” jelasnya.
Dia menyampaikan, sekarang ini
pihaknya lebih ke prosesnya yang cepat. Kemudian juga pencairannya juga harus
one day di same day. “Akad hari ini, hari ini cair sepanjang semuanya
sudah terpenuhi. Syarat-syarat lengkap langsung, kita tidak ada ditunda-tunda
besok,” tegasnya.
Dia menambahkan, dalam
kerjasama dengan pengembang dipastikan itu adalah pengembang yang memiliki
track record yang baik. Mereka sudah diverifikasi.”Kita punya standarnya.
Jadi kalau tidak cocok dengan standar kita, kita tidak akan follow up untuk
jadi pengembang PKS kita,” ujarnya.
Dia menambahkan, dalam
pengajuan KPR untuk persyaratannya pun lebih mudah dibanding bank lain. Karena
persetujuannya juga ada di cabang sehingga akan lebih cepet. “Lebih
gampang untuk berdiskusi. Kalau misalnya ada yang kurang-kurang data ya
dibanding yang sentralisasi,” tambahnya.
Sementara itu, CEO Regional
Wilayah IV BJB Edi Kurniawan Saputra mengatakan, permintaan KPR sebagian besar
ada di Tangerang Raya, yakni Kota Tangsel, Kota Tangerang dan Kabupaten
Tangerang.
“Karena disitu pengembang-pengembang
besar ada semua.Kami kantor wilayah itu fungsinya sebagai katalisator
mempercepat proses, tentunya bekerjasama dengan kantor pusat KPR kita dan REI
kita selalu bekerjasama,” katanya.
Dia menambahkan, dengan adanya
PKS dengan pengembang itu merupakan wujud komitmen bank bjb untuk berusaha
memajukan perekonomian di wilayah Banten.”Ini menjadi peluru, modal kita
untuk mengenalkan KPR. Dimana masyarakat sangat membutuhkan rumah dan kita
memenuhi kebutuhan itu. Mudah-mudahan dengan ditandatangani ini kita bisa
langsung eksekusi dan memfasilitasi masyarakat,” imbuhnya.
Sementara itu Pemilik Property
Royal Ciakar Panongan, Gunawan, menjelaskan dirinya baru pertama kali
bekerjasama dengan BJB, banyak keungulan yang didapat yakni proses lebih cepat
dibandingkan bank lainnya.”Dan BJB pun menghadirkan suku bunga 4,61 persen
dibandingkan bank lainnya,” ungkapnya. (Rls)