Tangerangcorner.com – Dosen-dosen Universitas Multimedia Nusantara (UMN) membantu melatih dan mendampingi warga Desa Curuglemo Kecamatan Mandalawangi Kabupaten Pandeglang, Banten untuk menciptakan motif batik khas daerah dan melatih bagaimana memasarkannya lewat digital media.
“Motif batik
yang diciptakan tersebut merupakan ciri khas daerah Curuglemo, diantaranya
motif yang diambil dari tanaman honje
yang banyak terdapat di desa, “ ujar Yayan Rdiyana, Kepala Desa Curuglemo
di damping Ketua Bumdesa, Alex Hines di
sela-sela penutupan acara PKM Hibah
Kemendikbud, Rabu.
Peintisan usaha
batik khas daerah Curuglemo ini juga diikuti
oleh sejumlah warga desa khususnya
ibu-ibu serta remaja Karang Taruna setempat, didampingi oeh tim Dosen
UMN, dan narasumber serta pembatik, Itta Ernawati .
Acara PKM Hibah
Kemendikbud yang digelar tanggal 3-14
Desember 2022 ini mengambil tema Pemberdayaan Perempuan dalam kegiatan membatik
khas daerah dan pelatihan digital media sebagai sarana branding dan penggerak
ekonomi masyarakat desa Curuglemo. Tim PKM Universitas Multimedia Nusantara
ini, diketuai oleh Clemens Felix, Dosen DKV dengan anggota
Indiwan Seto Wahjuwibowo dan Ardiles
Akyuwen, masing-masing dengan tugas yang berbeda sesuai bidangnya, dan dibantu
tiga orang mahasiswa,
Menurut Kepala
Desa, Yayan Rydiyana, kegiatan PKM ini
sangat penting bagi masyarakat warga desa Curuglemo dan dia berharap agar
dikemudian hari dilanjutkan dengan kegiatan lainnya yang penting bagi kemajuan
masyarakat.
“Kita
mengakui bahwa sebenarnya banyak potensi
desa yang bisa dikembangkan , tapi kami akui desa Curuglemo terkendala dengan
kapasitas sumber daya manusia , maka dari itu kegiatan pelatihan membatik dan
pelatihan pembuatan konten digital dari UMN sangat membantu,” ujar Yayan.
Sementara itu,
Ketua Tim PKM, Clemens Felix Setijawan
menjelaskan, selain melatih membatik, Tim UMN juga membantu melatih
warga agar piawai memanfaatkan gawainya dengan lebih bijak serta bisa mendorong
branding desa lewat pelatihan public speaking, pembuatan video, fotografi dan pembuatan
website desa.
Potensi Banyak, Tapi SDM Belum Mumpuni
Menurut Kepala Desa Curuglemo, kehadiran dosen-dosen dan mahasiswa UMN ke desanya
merupakan anugerah tersendiri di
penghujung tahun. Dengan acara ini, warga desa yang tadinya tidak berdaya
menjadi berdaya khususnya dalam kegiatan membatik dan membuat social media.
Di hari pertama
dan kedua pelatihan, warga desa peserta pelatihan diberi materi public speaking
dan pembuatan foto serta video desa. Untuk kegiatan ini dipandu langsung oleh
dosen Komunikasi UMN, Dr Indiwan Seto Wahjuwibowo dan Dosen Fotografi DKV UMN, Ardiles
Ekyuwen.
“Sebenarnya desa
ini sangat potensial untuk dikembangkan
karena memiliki sumber alam yang indah, dikelilingi bukit dan gunung
yang indah, hanya saja masih sedikit SDM yang mumpuni,” ujar Indiwan Seto yang
mengajari warga bagaimana percaya diri untuk tampil di depan umum lewat
pelatihan public speaking. Setelah itu, Ardiles dosen Fotografi mengajari warga
desa agar
peka memanfaatkan handphonenya untuk kegiatan promosi desa.
Hari kedua
hingga ke-14 diisi dengan kegiatan pelatihan
membatik dengan dampingan dari Pakar Batik, Itta Ernawati mulai dari perencanaan, mencari motif yang
sesuai dengan kondisi desa curuglemo, dan mulai membuat sketsa, mencanting dan
akhirnya membuat batik khas Curuglemo. Di akhir acara, warga Desa Curuglemo menampilkan
batik yang mereka hasilkan dari pelatihan membatik tersebut. (Rls)